Orang –orang bergerak cepat,
Aku menyaksikan seluruhnya
Dengan baik dan benar,
Tidak meyimpulkan apapun hanya menatap
Dari tempatku.
Tempat yang pernah menyeretku
Dalam berbagai peristiwa.
Mengapa aku harus melalui segalanya sekarang ?
Ternyata ini artinya.
Mereka yang bergerak cepat ,
Kini mulai lelah, selagi aku terus berjalan , berjalan, berjalan
Seperti kura-kura bersama rumahnya
Seperti Koala yang – jika tidak ada hari ini maka mungkin di hari esok.
Seperti lagu Banda Neira, ‘esok pasti jumpa’
Lalu sebuah lirik seperti ‘Jauh perjalanan mencari intan pujaan – ‘
Apa benar hidup kita begini – begini saja ?
Mana mungkin. Kalau iya, kau tidak membaca kalimat-kalimatku ini teman.
Semua sangatlah nyaman.
Saat ini aku seperti tidur dibawah terik matahari siang –
Satu dari sekian banyak hal yang ku rindukan didewasa ini
Tetapi terobati jika aku merasakan hangat matahari
Lalu yang menyaksikan dari balkon berteriak mengatakan aku gila karena berjalan di siang bolong
Dengan segelas kopi susu dingin – terbuat dari biji kopi murahan
Berpikir, kenapa ya mereka yang sudah melewati bagian ini
Menasehati dengan cerita berlatar belakang penyesalan?
Sirat suara penuh sia-sia , kemudian diakhiri dengan kalimat pasrah
Hmm...
Banyak teman sekarang bertekad untuk kaya.
Lalu aku berpikir, apa menjadi kaya bisa membuatku bahagia ?
Nyatanya bukan bahagia seperti itu yang aku butuhkan.
Hari-hariku , aku yakin berisi penuh makna walaupun –
Hanya tidur siang terlalu lama, bermalas-malasan dengan menunda pekerjaan
Teman, ini hanya sedikit cerita.
Jangan serius sekali ya .