Sepanjang
hari mata menyapu sana –sini mencari tau. Ternyata, punggung itu menjauh dengan perlahan tenggelam dibalik pintu.
Semakin
hari tentangnya semakin menipis, namun hati si perempuan bayangan tetap kuat
seperti tulang-tulangnya dimana lambat laun semakin terlihat. Tidak ada yang
tau apa yang ditatapnya, dan kenapa dia hanya tetap berdiri menatap pintu yang
kini tertutup rapat. Hanya sebuah papan persegi panjang bertuliskan ‘ BUKA ‘ bergoyang
menatapnya. Seperti melambai memanggil untuk masuk ke dalam toko itu
Haruskah ?
batin perempuan bayangan itu.
Apakah dia tetap berdiri disana ?
atau Apakah dia memilih masuk ? atau Apakah dia memilih untuk pergi ?