Apa kegiatanmu saat
ini ?
Melalui waktu. Melanjutkan satu impian yang sempat tertunda.
Melewati waktu,menikmatinya sekaligus meratapinya. Entah kenapa semakin hari
semuanya semakin terasa sia-sia.
Sia – sia ?
Aku merasa setiap yang ku lakukan adalah sia-sia. Apalagi akhir-akhir
ini semua berlalu terasa cepat, sementara seluruh tubuhku bergerak terasa lambat.
Aku banyak melewatkan hal-hal berharga.
Beritahu , apa saja hal-hal
berharga menurutmu.
Aku rindu menyaksikan matahari terbit dan tenggelam. Menyalip
kendaraan diantara padatnya lalu lintas, tertawa setiap menit. Menerka ekpresi
orang asing, mengawati sekeliling sehingga aku punya inspirasi.
Bagaimana keadaan
sekelilingmu sehari-hari saat ini ?
Dipenuhi orang-orang yang menarik, kreatif, tangguh. Mereka
benar-benar luarbiasa. Mungkin aku terbiasa menghabiskan waktu lama di ruang lingkup
yang besar, sehingga aku merasa seperti ini sekarang. Seperti terhimpit, merasa
sesak memasuki ruang lingkupku yang baru.
Apa kau merasa
tertekan ?
Aku tertekan karena diriku sendiri. Tadinya aku merasa sedih
karena beberapa orang menganggap aku pemalas yang tak tau diri. Setelah aku
menguatkan diri, mungkin tekadku terpatri dengan jelas, semakin hari banyak
yang mendukungku.
Itu bagus.
Tidak itu tidak bagus. Semakin banyak dukungan, membuat
banyak orang berekspetasi dan memandangku seperti ‘Dia benar-benar luarbiasa,
dia sempurna’. Aku benci pujian.
Jadi seharusnya
bagaimana ?
Satu fakta baru aku sadari bahwa aku tidak hanya labil
secara emosi tetapi sifatku juga. Aku ingin semuanya terjadi dengan tepat.
Itu mustahil.
Ya. Aku tau. Tidak semua orang ditakdirkan untuk peka, lihai
membaca ekspresi dan suasana.
Jadi , cara
mengatasinya ?
Senyum, atau pura-pura tidak mendengar. Entah sudah berapa
juta kali aku mengucapkan kata ‘Bodo amat’ , ‘Yaudah’, atau ‘Terserah’. Ketidakpedulian
dan pasrah diri.
Itu dua kombinasi yang
mematikan.
Benar.