Saat

By menuruthclara.blogspot.com - Mei 27, 2020

Saat melihatmu merogoh dalam kantong jiwa hendak membaginya padaku, aku masih ingat itu adalah tindakan ambigu yang ku letakkan dalam canda.

Saat bertanya apa maksudmu tindakan  mengisi kekosongan jiwa-jiwaku yang mengering seperti sumur dirumah , setelah itu sisa malamku seperti film horor. Melalui sisa tahun penuh perjuangan berperang dengan rasa bersalah.

Saat sudah jauh berlari dengan jiwaku yang semakin dalam keringnya, di perempatan jalan kita bertemu. Aku tau kantongmu tak lagi penuh. Jika kau lihat senyum malam itu, benar - senyum itu milikku untukmu. Bertujuan mengundangmu agar berani bertanya sesuatu.  

Saat sudah jauh kejadian itu tergeletak begitu saja tanpa sesuai rencanaku, aku tau bahwa jiwa yang ingin kau bagi memang tidak seharusnya aku miliki.

Saat ini aku tau tujuan dan alasan dibalik penolakan itu. Agar terus mendorong diriku mencari jalan menuju jiwa baru. Ada banyak jiwa diluar sana dimana kantong jiwanya masih cukup bahkan banyak untuk dibagi padaku. 
Saat kita mengenang nanti biarlah jiwa kita yang mengering telah di isi oleh jiwa baru. Sehingga kita tau cara bertemu dengan pantas dan lebih lama bertatap muka tanpa membahas usaha kita. 

Untuk para hati yang kini rapuh. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar