HEY YOU!

By menuruthclara.blogspot.com - Januari 15, 2015

HEY YOU!



Aku bingung. Bisa dikatakan demikian karena sudah sejauh ini, masih tetap ku ragukan bagaimana sosokmu sebenarnya. Kau berbeda jika dipandang dari dua sisi. Baik kiri dan kanan semuanya baik, dan penuh kejutan. I’m not totally know exactly the real of you.

Ketika kau berjalan kau memiliki wajah diam, gelap dan tidak terjamah oleh sinar matahari yang bersinar. Sorot mata teduh dan tajam itu adalah penangkalnya. Aku pernah melihatmu duduk sendirian bersama duniamu sendiri,  duduk dengan kedua telingamu di sumpel dengan benda yang sangat wajib bagi anak muda seperti kita, headset. Benda mungil yang mampu memberikan sensasi kepada diri kita sendiri, mampu membuat kita terhenyak , terlena , tenggelam dalam music yang terlantun. Hanya music tapi mampu membuat menit, detik, bahkan dirimu sendiri mematung dan mendalami lirik-lirik yang terjuntai.

Ketika kau lewat yang ku lakukan adalah sebuah lirikan sejenak selanjutnya aku cukup menebak-nebak apa yang terjadi selama langkahmu bergerak. Aku tidak ingin ketahuan karena menurutku jika rasa penasaranmu terjawab maka dengan cepat kisah yang diam-diam sedang ku bukukan akan berakhir seperti itu saja. Mengenai buku itu, aku tidak akan membaginya kepada dunia karena aku berniat memberikannya kepadamu jika memang sudah tiba waktunya seperti yang ku rencanakan.

Suatu hari, dimana akhirnya aku mulai menemukan irama, akhirnya aku mulai lebih rutin bertanya dan mencari tahu meski hal-hal kecil – misalnya masuk jam berapa, di ruangan berapa ? dan aku menanyakan itu semua pada temanku yang juga sekelas denganmu. Mungkin kau tau tapi tetaplah seperti ini tidak menaruh curiga atau semacamnya.

Ada lagu yang pernah ku dengar liriknya seperti ini. Satu hari tak bertemu , sewindu rasanya bagiku ingin segera bertemu, kaulah pengobat rinduku. Seperti itulah kemarin ketika aku pernah sehari tidak melihatmu. Lucu ya, sehari tidak melihat saja bisa menyimpan rindu , dan kita tidak saling kenal. Betapa ajaibnya dunia ini menciptakan partikel-partikel yang akan membentuk sebuah cinta walau hanya sesaat. Mungkin aku sedang menyusun partikel itu ? atau mungkin dirimu juga meski bukan untukku.

Demi apa ? demikian aku merindukanmu. Sosokmu muncul ketika aku melakukan ini. Aku tidak memikirkanmu karena bagiku hari ini adalah menyumpal otak dengan materi-materi untuk UAS Videografi hari ini. Ada sekitar enam slide dengan jumlah halaman belasan sampai puluhan harus ku baca dan beberapa harus dihafal. Dan Puji Tuhan, aku bisa menyelesaikan 20 soal yang menggoyahkan konsentrasi dan membangkitkan rasa ragu itu.

Mengenai ragu, aku ragu-ragu melangkah keluar ketika ku lihat ruangan tempat ujianku masih penuh. Tapi ku putuskan keluar setelahnya ketika perlahan mereka bergerak keluar dari kelas. Aku memakai sepatu dengna terburu-buru kemudian berjalan. Namun kembali lagi ke depan ruangan ujian tadi karena ada beberapa yang kami bahas bersama sekelas. Ketika aku hendak berjalan , aku menyisir ruangan didepan ruanganku ujian. Dari kaca kecil yang terpasang di pintu aku melihat seseorang dengan pakaian abu-abu dan sebuah leher kemeja berwarna hitam mencuat keluar. Ketika aku memperhatikan lebih detail, bibirku membentuk senyuman dan memanggil salah satu temanku yang mengetahui kisah ambigu ini. “ itu dia. !!” aku memekik tertahan. “ Apa yang harus kita lakukan ??? apa ???!” katanya dengan panic. Aku segera berpikir , harus apa memang selain memandangmu dari kaca ini. Aku tersenyum bahagia, setidaknya aku bisa melihat wajahmu hari ini dengan guratan serius tertera disana.

Bukan aku namanya kalau tidak bisa memanfaatkan waktu dan keadaan sebaik mungkin. Entah ini ide gila darimana, aku mendesak temanku untuk mengeluarkan ponselnya agar mengabadikan gambarmu. Dan….TADA!! satu gambar meski kualitasnya buram kini tersimpan rapi di galeri miliknya dan aku sudah mengatakan padanya harus mengirimkan foto itu padaku. Kemarin, temanku yang sekelas denganmu mengatakan jika kau pernah tertidur dan wajahmu begitu imut. Aku penasaran tapi dia tidak mengabadikannya. Setidaknya aku kini punya foto candidmu. Akan ku simpan dan akan ku sematkan dibuku yang ku janjikan di awal.

Oh ya, mengenai gerakan ayan ketika kau mengendarai motor –entah apa maksudnya itu , dan entah apa tujuannya itu

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar