MYSTERIOUS
Kamu
memang abu-abu seperti pakaianmu. Aku bahkan tidak pernah melihatmu sebelumnya,
muncul begitu saja dengan gaya konyol mu. Lucu memang seketika saat itu juga
aku langsung menertawaimu dalam hati. Setelah hari itu, aku yakin aku akan mengikuti
langkahmu.
Aku melihatmu dengan gerombolan
orang-orang itu. Mungkin dimata orang yang belum mengenal mereka, kumpulan itu
berisi orang-orang yang konyol tapi mereka tetap seorang mahasiswa yang bisa
diandalkan. Dan kau mengikuti mereka dibaris paling akhir berjalan sambil
memainkan handphonemu. Sama seperti
hari-hari dihari lain, kau selalu menjadi yang paling belakang. Terkadang
berjalan seperti zombie hanya mengikuti mereka dengan tatapan kosong. Entah
pandanganmu kosong atau tidak aku tidak tau pasti karena aku tidak ingin
ketahuan terlalu memperhatikanmu.
Sudah terlalu sering ku titipkan
sapaan salam lewat temanku, tapi aku tidak ingin memberitahu siapa namaku
karena aku suka membuat mu penasaran. Harus sebanding dong, karena aku sekarang
ini merasakan kemisteriusanmu begitu kental membuatku penasaran sekali. Aku
pernah melihat senyummu, di foto profil facebookmu dimana senyummu disaat itu
terlihat kaku, bahkan tidak pantas untuk dikatakan senyum. Sorot matamu tajam
dan teduh. Itulah yang ku lihat. Jika kau tersenyum atau tertawa lebih dalam
bisa ku pastikan matamu akan tenggelam.
Ketika temanku mengatakan kau penasaran dan akan mencari tau siapa yang
sering kirim salam padamu lewatnya, aku bahagia. Senang bisa perlahan memasuki
duniamu meskipun sebenarnya aku tidak terlalu mengharapkanmu.
Aku menulis ini saat sore bersama
praktikum basis data. Masih teringat jelas betapa bahagianya aku hari ini
(kenapa aku tau ? karena setiap aku memandang cermin di toilet pancaran mataku
begitu berbeda dari biasanya) bisa melihatmu meski terkadang nyaris saja
tertangkap olehmu. Entah kau merasakan itu atau tidak tapi yang pasti aku
berharap tidak. Jika rasa penasaranmu terjawab pastilah tidak ada lagi rasa
takut itu. Aku suka menjadi takut dan bersembunyi –sembunyi. Rasanya memang
sudah pantas aku selamanya hanya bisa menganggumi orang tanpa tau apa orang itu
punya rasa yang sama denganku (untuk yang ini akan aku ceritakan jika kita
sudah mulai berteman).
Jika nanti pada akhirnya kau
mengetahui sosokku, apakah kau berniat untuk dekat denganku ? tidak usah
menjadi seseorang yang berarti dalam hatiku. Menjadi orang yang bisa membuatku
tersenyum dan tertawa saja serta menerima kekonyolanku, aku sudah bahagia.
0 komentar