Ini
bukan tentang patah hati yang merujuk pada romansa. Ini tentang sesuatu yang
sulit dipahami dan menjadi musuh yang paling bahaya di dunia ini. Tulisan ini
hanya coretan kecil dariku tentang aku yang terkadang terlalu banyak memikirkan
diriku, tetapi tidak kunjung memahaminya. Tulisan ini adalah tulisan tentang
seseorang yang terkadang bingung dengan apa yang dihadapinya, terkadang kalang
kabut menghadapi sepi. Dia bukan terlahir dari keluarga yang tidak mencintainya
sepenuh hati. Terkadang dia merasa tidak terhubung dengan sekitarnya hingga
memilih untuk menuangkannya pada sebuah tulisan. Sstt! Ini rahasia hanya antara
kita bertiga. Aku, Dia dan Kau.
Jadi
begini,….
Aku
menikmati kosong, bukan dalam keadaan terang melainkan gelap. Sudah hari ketiga
dan aku semakin tidak memahami apa yang di inginkan sosok dala diriku. Semuanya
mendadak kosong dan absurd. Ada banyak rasa tertekan dimana-mana. Ini bagaikan
hidup terancam karena di vonis dokter oleh penyakit berat.
Terkadang
aku ingin mati supaya mampu menjiwai sepi dan dingin. Namun aku berpikir,
pastilah risih jika berada diruang sempit. Ada kala dimana aku ingin merasakan
hidup lama dengan fisik yang tidak berubah.
Tetapi memangnya aku vampire ?
Jika
meminum darah itu pada faktanya bisa mengawetkan fisik , mungkin dunia akan
sesak dan penuh. Bukan penuh karena tebaran mayat yang terdapat begkas gigitan
pada leher, tetapi penuh dengan orang-orang yang selalu lapar hingga bumi
berganti nama menjadi Planet Kanibal.
Segalanya
tergantung pada bagaimana kita memulai.
Pernakah
kau menyesalkan kehidupan yang dimulai dari bahagia ? terlalu banyak tawa
bahkan sampai lupa sudah berapa lama tidak menangis. Seharusnya aku senang
bukan ?
Jikalaupun
aku meneteskan air mata hal itu terjadi hanya karena empati atau terbawa
suasana. Bukan karena kesalahan. Tentang kesalahan, pernakah kau berpikir untuk
membuat banyak kesalahan dalam hidupmu ?
Tetapi begitu kau membuat kesalahan, kau mensesalkan hal itu. Ada juga
dimana orang ingin berbuat salah tetapi takut untuk melakukannya. Ada. Itu aku.
Ada kesan berani yang terkoar dari mulut, tetapi ketika ingin melakukan otak
ini akan berpikir “ Hidup itu susah, jangan dibuat susah. Nikmati saja.” Pernakah
kau memikirkan siapa yang membisikkan itu ? sang Malaikat atau setan usil yang
menggemaskan ? atau orang ketiga yaitu jati dirimu.
Jelas.
Masalahku sekarang adalah diriku sendiri. Apa karena aku begitu banyak
mengucapkan kata malas, terlalu cuek, benci keramaian atau menyukai keramaian
tanpa berbaur, hingga semuanya menjadi seperti ini.
Terkadang
menjadi sendiri itu lelah. Bukan dalam
hal percintaan. Bukan.
0 komentar