Sampah Kata Part 2

By menuruthclara.blogspot.com - Februari 27, 2014





SAMPAH KATA PART 2.
Sayup-sayup terdengar sebuah kata terlontar. Ketika fajar datang menerkam sang gelap, ketika itu juga secercah harapan kembali menyelimuti awan mendung yang berada di sisi hati yang kini tertanam tragis mencekam di bawah aliran darah yang deras berusaha menghancurkan benteng ke galauan. Pikiran logis berusaha mencerna setiap langkah melalui sepasang mata yang di anugrahkan sang Maha Kuasa, akankah jejak kaki itu meninggalkan bekas kebahagiaan?
Jejak itu menjadi sebuah penghapus kerinduan yang baru saja menghantam hati yang tadinya mendung menjadi badai topan menerpa tajam hati yang terdalam. Menyisakan luka dan kesakitan berusaha bangkit dan mencari cara menuju Roma untuk melampirkan sebuah keyakinan, mengstempel sebuah rasa yang berkata “ini aku yang benar-benar menunggumu..”
Sendu terhapus dengan senyum yang terpancar meski tak ada tujuan jelas disana. Sosok misterius seperti ninja, bergerak cepat melewati ribuan jangkauan mata di sekitarnya hingga kembali dua mata hitam menangkap keberadaanmu. Dia yang berharap di jawab hatinya , di jawab perasaanya, di minta untuk peka terhadap jiwanya yang tampaknya merana.
Terima kasih kepada sang fajar yang kembali datang menghampiri, menorehkan dan memberikan waktu panjang hari ini. Dia sang Maha Kuasa yang menjawab sebait doa seseorang yang sudah berjalan di tengah keraguan , tetapi Dia yang di agungkan nama-Nya mengangkatnya memberikan kekuatan serta penghiburan agar tetap terus berjalan hingga menemukan titik akhir.
Peta harta karun bagi secret admirer, bisa melihat seseorang yang disukai, dicintai, dikagumi dari jauh itu bisa terlihat setiap hari didepannya meski berusaha menyolong waktu yang terus berputar menyisakan kekesalan. Bisa melihat kabar dan ekspresi hatinya dari dinding pilu di dunia maya saja sudah bisa menggambarkan bagaimana hatinya.
Dinding piluku semuanya berisi tentang mu hari ini. Semua tentang mu, entah itu peka atau tidak. Belum ada keberanian, tapi perasaan memilih menetap menanti kembali hadirnya sang fajar bersama sebuah harapan atau hadiah apa yang di berikan kepadaku setelah aku memohon penuh kepada-Nya.

Dear,
W412!0.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar