Surat Dini Hari Tadi..

By menuruthclara.blogspot.com - Juni 09, 2014

Ini untuknya
Ku tulis dini hari tadi
Bukan penyesalan. Hanya sebongkah kata selamat. 

09  Juni 2014 00:00 Wib

       Autumnn Leaves Ed Sheeran
       Lagu itu mengiri isak tangisku. Benteng ketegaranku kini runtuh total. Lyric lagu itu berusaha menjadi penenangku seakan Ed Sheeran disampingku berusaha menenangkanku agar aku berhenti menangis. Tapi semakin lama aku mendengar petikan gitar dan suara khasnya, membuatku semakin meneteskan air mata.. Aku menghadapi realita.
       Dulu memiliki keinginan, menobatkan dan memiliki tekad bahwa aku yang bisa membuatmu bahagia sampai tujuan itu benar-benar nyata kita alami. Tapi garis takdir, waktu, seluruh pikiran merajai hingga membentuk strategi, membuat sebuah jalan merenggang semakin lebar, terpecah dan mulai bolong. Ada satu tamparan keras yang mendarat ke hadapanku dan ku alami dengan perihnya ketika aku menatap sebuah jarak yang lebih tinggi, lebih gila, lebih ironis. Kita bagaikan langit dan bumi. Bukan karena fisik, ataupun materi, tapi karena KeTuhanan.
       Ini kesekian kalinya aku merindukan sosok yang dulu sempat memercikkan warna-warni kehidupanku. Aku dipermainkan oleh situasi, oleh waktu yang terus berjalan. Aku, dengan mudahnya terhempas dan susah payah merangkak untuk kembali. Semenjak kata perpisahan terucap, tak pernah ada air mata lagi karena Cinta. Aku bahkan tak ingat bagaimana menangis, meski kini aku sedang mengalami patah hati.
       Masih tersusun rapi semua di otak. Kau membuat semuanya jadi nyata, tapi aku dengan begitu mudahnya menghempaskan itu semua.
       Jika aku diberikan waktu
       Sungguh aku bosan dengan sebuah janji, sebuah harapan, sebuah keinginnan. Karena yang ku tau semuanya tak akan ada lagi. Yang ingin ku tanyakan adalah : meskipun kau kini sudah bahagia, apakah ada se-titik waktu yang terlintas yang memberimu kesempatan untuk memikirkan gadis tak tau diri ini?’.
       Haruku membuncah.. Aku melepasmu demi kebahagiaanmu. Aku tak ingin menyulitkanmu. Sebelumnya terima kasih karena sudah berusaha menyingkirkan kerikil-kerikil yang menghambat dulu, meski pada akhirnya aku mengetukan palu mengatakan semua ada sebaiknya berakhir. Sungguh sulit rasanya sebenarnya mengakhiri sebuah cerita yang belum terangkai dengan baik. Aku lebih memilih untuk menghapus semuanya memulai lembar baru tanpa namamu di dalam scenario hidupku. Maaf.
       Autumn Leaves, lirik lagu itu menasehatiku. Aku perlu lebih tegar lagi menerima semua yang sudah terjadi. Intinya aku bahagia karena kau sudah bahagia. Dan yang perlu kau tau jika, tangisku bukan karena aku mengharapkanmu kembali, merindukan sosok mu hadir dihatiku lagi, tapi tangis bahagia karena keputusan ku tepat. Saranku tepat. Kau yang setelah semuanya berakhir selalu ku selipkan dalam doa agar kau bahagia akhirnya semuanya tertampil nyata. Yang perlu kau tahu adalah, hari ini aku menangis karena aku bergerak ke fase yang benar-benar melepasmu, menghapus masa lalu yang kini bisa ku lihat semakin lama semakin jelas kepudarannya. Selamat berbahagia. M.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar