To Agustus

By menuruthclara.blogspot.com - Agustus 07, 2014

Menyapa Agustus!
Hai August!! 


            Bulan yang dipenuhi dengan kegembiraan. Setidaknya itu harapan untuk bulan ini. Bulan yang di banggakan. Aku juga membanggakan bulan ini karena selain tanah air yang bertambah umur, ada lagi yang merayakan kelahirannya di bulan ini.  Siapa? Yang pertama adalah dia yang berada di masa lalu. Selamat bertambah umur untukmu. Kedua untuk seseorang yang meletakkankku di harapan semu. Selamat bertambah umur untukmu meski belum tiba waktunya.
            Untukmu wahai sang senja yang kini sudah terbenam. Jika sebelumnya kita pernah mengkonsep hidup kita di sebuah hubungan, wahai kau sang senja kiranya itu adalah kebahagiaan atau ada setitik kebahagiaan yang di kemas dalam kenangan dan tertinggal untukmu. Ribuan hujaman rasa sakit yang pernah tertuai, kiranya engkau berikan sedikit kata termaafkan meski sebenarnya tak ada lagi arti di balik itu semua. Terima kasih.
            Untukmu wahai sang mendung. Berikan aku kejelasan dibalik warna abu-abu yang membuatku meragu berjalan di bawahmu. Aku siap menerima gertakan kilat, ancaman badai, hujaman ribuan tetes air yang membasahiku tapi ku pastikan semuanya tak menembus lama diriku karena aku dengan setia menunggu malam yang bertabur bintang melambangkan jutaan harapan yang membawa sinar di kala fajar akan terbit esok pagi karena bahagiaku terletak disana.
            Belum berujung akhir tapi ini bulanmu, ku ucapkan selamat menanti segala sesuatu yang kau harapkan di bulan ini. Untukmu wahai sang mendung, hapus mendungmu dan buat aku tau apa aku harus berjalan di tanah tandus atau di jalan tol ? jika memang di atas jalan tol aku ingin berterima kasih karena mau mejadi bagian dari kebahagiaanku kiranya semuanya berjalan mulus meski aku harus membayar terlebih dahulu di awal di loket dengan perjuangan dan usaha. Jika kau menempatkan aku di atas tanah tandus, biarkan aku menikmati sengatan matahari yang menusuk diriku. Biarkan ribuan kaktus harga diri menjadi peneman dan abu sisa penderitaanku membalutku bersama perjalananku ke depan.

            Selamat datang Agustus. Di awal aku harus mengingat masa lalu dan diakhir aku menunggu semu, kiranya di bulan berikutnya aku mendapat kepastian yang sesungguhnya meski bukan dari sang  timur atau sang barat perkasa. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar