Rindu
tuk si biru.
Jika
bertanya apa yang aku rindukan ? jawabanku adalah suara desiran ombak dan angin
pantai. Aroma asin laut dan butiran pasir terasa lembut dan kasar bersama terik
matahari, mampu membuatku merindu setengah mati
Beberapa
kali aku membuat rencana untuk menjauh sejenak dari tanah dan kasarnya aspal. Mengasingkan
diri , menghindari orchestra lalu lintas. Berharap bisa bernafas tanpa ada
aroma asap kendaraan. Aku ingin sesekali menutup telinga, menutup mulutku untuk
perkataan-perkataan yang membuatku berdosa. Meletakkan otakku sejenak di tempat
singgasana yang penuh kenyamanan.
Diam-diam
aku menyelipkan semuanya dalam mimpi.
Tentunya
sendiri! Pribadi! lebih tegasnya privasi!. Yang aku tatap hanya si biru,
memberikan suara-suara indah mengundang tenang memasuki alam bawah sadar.
Aku
berharap bisa tertidur diantara pasir dan menatap matahari mulai dari terbit
hingga terbenam. Aku ingin menyaksikan paduan gelap langit dan si biru yang
menggelap karena malam beserta taburan bintang. Di dalamnya aku menenggelamkan
diri ke tengah laut ,
bergabung denga terumbu karang nan indah,
mahluk hidup seperti aneka jenis ikan. Bisa bermain tanpa harus berjabat tangan
memperkenalkan diri panjang lebar.
Kepada
si biru yang sedang ku rindukan , nantikan aku ketika waktu memberikan
kesempatan kepada kita untuk bertemu.
#GoodBlessStokAirDiBatam
0 komentar