Kpd : Mr.X

By menuruthclara.blogspot.com - September 21, 2014












 
AMAZING STUPID WORD's




Aku seperti gadis pada umumnya, memiliki perasaan, memiliki sebuah sisi ke feminiman meski memang terlihat begitu minim. Aku bisa tersenyum dan bersikap baik dalam sekejap tapi bisa melakukan hal sebaliknya dalam sekian detik. Aku bisa menangis meski aura kemarahan sering mengitariku. Picingan mataku bukan hunian nyata yang dipancarkan oleh mataku. Aku bahkan terlihat menakutkan untuk ukuran beberapa orang membuat mereka memilih sungkan untuk bersamaku. Wanita, hanyalah segelintir orang yang mengerti keadaannya yang sebenarnya.jika orang itu mengerti perasaan tentang cinta pada umumnya, dengan segala teori atau umpama, mungkin sedikit bisa mengerti tentang bagaimana sisi seorang gadis, perempuan, wanita, cewek atau sebutan apalah untuk kaum yang memiliki aura kecantikan yang menarik lawan jenisnya.
Hari ini, aku tertawa di bawah langit yang tidak begitu jelas. Aku berusaha memperjelas bagaimana diriku dihari rabu yang kelabu. Tak ada sedih nyaris hilang mungin sebagai ganti kesedihan , pilu, yang selama ini terpojok bersamaku di ruang tunggu. Akhirnya aku keluar tapi benar-benar berasa hampa sekarang. Kemarin lampu di ruangan hatiku berwarna hitam karena aku pergi kurang lebih selama setahun , menempati ruang tunggu dan mencari kendaraan untuk ke ruang hati yang ku tunggu. Begitu banyak proses yang ku lewati, beberapa kali terhenti, beberapa kali yang berbalik, dan semakin melambat dan tidak jelas ketika kenyataan berusaha memperjelas.
Berdiri dengan status sebagai pengagum rahasia membuat jenuh tidak terhingga. Sebelumnya aku beberapa kali memastikan apa aku benar-benar jenuh, bahkan sosok agustus itu terkadang terlintas begitu saja membuat jantungku masih berdebar, tapi lambat laun semakin kecil.
Kepada penguasa september,  Sejauh ini kesamaan kita hanya di warna tas kita dan perusahaan yang memproduksinya sama, kita berlindung di benteng kejuruan yang sama, yang ku tau sedikit adalah sosokmu yang ku lihat lewat bola mata yang diberikan Dia , kebanyakan dirimu berlindung dalam diam setelah semua kehidupanmu berubah dimana kau harus kehilangan pengiring jalan hidupmu. Aku tak ingin menjadi pengagum rahasia lagi. Tapi aku cukup menyenangi sosokmu dan jangan anggap serius semua yang ku titipkan lewat seseorang. Anggaplah itu sebagai perkenalan semula kita. Dinginmu memberikanku penasaran lebih tinggi tentang apa sebenarnya didalam pikiranmu ?.
September ini belum jelas di miliki siapa. Apakah aku bergegas meninggalkan dia yang sudah tak ada lagi harapan ? Aku masih berada di ambang pintu sekarang. Biarkan oktober menyambutku dan ada sejumlah keyakinan menyatakan aku lanjut atau tidak. Tapi apakah aku harus percaya pada waktu ? Ambigu,.
Begitu senang melihatmu.
Ruth Clara

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar