Cerita Hati (Pria)

By menuruthclara.blogspot.com - Oktober 07, 2014



CERITA HATI  (PRIA)

                Aku seorang pria. Melirik keindahan dunia dengan sepasang dua bola mata, berjalan dalam diam , menebar senyum kepada siapa yang bersikap ramah, mampu bercanda dengan sikapku yang mungkin terlihat datar, mau mendengar dan akhirnya aku pun di dengar - Semua ada timbal balik, ada balasannya.
            Aku melirik keindahan dunia , melihat sekitar mulai dari panorama , langit biru atau abu-abu itu bukan masalah, hingga melihat satu karya nyata Tuhan yang berwujud manusia sepertiku. Punya mata, punya kaki, hidung, mulut, telinga hidung, gigi, semua sama sepertiku tapi jenis kami berbeda. Perempuan memiliki keindahan yang membuat kelompok pria tertarik. Setiap mata memiliki penilaian, setiap mata melirik dan hati memberikan sinyal pikiran bekerja apakah tertarik atau tidak ? hingga akhirnya aku menemukan sosok yang begitu lama sudah ku kenal lewat wajah yang berekspresi datar membentengi dirinya dengan aura galak.
            Ku teliti lebih dalam, ke telusuri hingga aku mengerti semuanya. Dugaanku benar, dia memberikan tatapan wajah seperti itu karena ingin membentengi dirinya. Dari 1: 10 orang hanya beberapa yang berani mendekatinya mungkin termasuk aku. Dengan modal seadanya , dengan apa adanya diriku berharap aku diterima setidaknya mulai dari pendekatan yang ternyata benar mulus. Perlahan aku berhasil mencopot topengnya jika dia berdiri dihadapanku. Aku bahagia karena aku menaklukan abu-abu menjadi putih bersinar sesungguhnya. Aku merasa nyaman dan merasa diberikan kesempatan, hingga membuatku ingin melaju ke tahap selanjutnya. Langkah demi langkah ku susun rapi bahkan meminta beberapa saran dari teman-temanku baik sejenis denganku atau tidak. Terima kasih kepada sang Maha Kuasa memberikan orang-orang yang selau mengsupport ku. Hingga aku akhirnya menyatakan hal dimana sebagai seorang pria sejati harus berani menyatakan perasaannya.
            Naas. Semuanyanya seakan hancur ketika dia hanya menganggapku tidak lebih dari sekedar penghibur yang berarti baginya. Mungkin dia butuh waktu hingga aku memberikan sedikit celah. Aku berusaha tidak ingin mengganggunya sebagai bukti pengertianku. Aku sengaja juga melakukan itu, ingin mengetahui dia menginginkanku atau tidak. Beberapa hari kami kehilangan komunikasi dan dia mencariku. Katakan aku jahat tapi ketika ingin menarik perhatian seorang hati wanita yang rumit, harus melakukan suatu cara yang memang benar-benar Tega. Semuanya kembali berjalan lancer.
            Ketika aku akan menekan pedal gas rasa percaya diriku, sesuatu terjadi. Dia memasang satu per satu topengnya , namun berhasil aku singkap tetapi hatinya tak lagi sama. Mendung itu perlahan mengitari dirinya membuatku khawatir jika nanti hujan datang menyiram hatiku membuatku merasakan dinginnya jati dirinya untukku. Hingga puncak itu benar-benar terjadi. Ketika aku berusaha melakukan Tarik ulur lagi, dia memberikan kesempatan lebih besar kepada orang lain. Aku sekarang berjalan diantara iya atau tidak untuk melanjutkan.
            Apa wanita tidak memiliki perasaan tau diri ? hatiku perih, melihatnya bersama seseorang yang notabenenya memiliki hal lebih dariku. Pikiranku menghapus pandangan tentang dirinya yang bisa menerimaku apa adanya. Aku hanya terdiam memendam gumpalan hitam yang hampir tak bisa ku redam. Fakta mengenai cinta tak harus memiliki itu benar. Itu yang ku rasakan. Tetapi terima kasih sudah membuatku menjadi pria sejati dan biarkan aku terselip dalam kenangan. Tak bisakah kau melihatku begitu sakit ? Aku pergi wahai pujaanku.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar