Munafik.
Kata sadis yang selalu dilontarkan terdengar sepele tapi maknanya mendalam.
Munafik.
Fik, jika dilafalkan secara canda pasti jadi Pik dan itu membuat aku berpikir
menuju kata Menampik. Kenapa orang gemar menampik ?
Mari
kita bahas!
I think this word is so unique if we
translate to English. Bahasanya seperti bahasa ilmiah dan terdengar sulit
pengertiannya jika dilakukan pengubahan ke bahasa inggris. Kalimat ini berhasil
menjadi perhatian dalam diri sendiri selama beberapa minggu terakhir. Apakah
diri ini munafik ? jawabannya ? Mari kita jabarkan.
Beberapa
orang menganggap dirinya paling benar, kemudian menasehati orang-orang dengan
kalimat yang secara tidak langsung menyindir dirinya sendiri. Munafik bukan ?
kalau beberapa orang yang mendapati hal ini pasti melontarkan “ Munafik banget
sih! Gak tau diri!” dan backsoundnya
adalah kekehan orang-orang. Ada lagi kasus yang lain.
Lagi
dekat dengan seseorang. Dan saling memberi respon. Harusnya sudah berjalan ke
hubungan menuju level selanjutnya. Tapi salah satu menolak. Dan sahabat sendiri pasti bilang “ Munafik
sih. Loe punya perasaan kan sama dia ? malah loe tolak. Karma woy! bakalan ada.”
kelanjutnya adalah cibiran.
Yang
jadi pertanyaan, seiring berjalannya waktu, ketika sudah sejauh ini melangkah
dalam kehidupan, pernah tidak menyatakan pada diri sendiri kalau “ Munafik
banget gue.” Aku ? pernah. Di kasih contekan tapi gak nyontek. Ujungnya
menyesal terus bergumam demikian.
Ketika
kita merutuki diri sendiri dan mengatakannya dalam hati bukan berarti kita
sepenuhnya mengeluh tentang diri kita saudara-saudara. Tapi kita secara tidak
langsung menyadarkan diri kita sendiri sebelum orang lain menatap keburukan
kita. Lebih mencegah dari pada mengobati itu bisalah sedikit dikaitkan.
Jadi
tujuan aku menulis artikel ini tidak lain adalah tidak ada salahnya kamu
mengalami peristiwa kemunafikan agar kita sadar. Munafik itu berdampingan
dengan Penyesalan atau kekecewaan pada diri sendiri. Jangan kau siksa dirimu
dengan kemunafikan saudara-saudara! Sekian dan terima kasih.
0 komentar