Ada
sebuah tebing dengan ketinggian sembilan belas meter
Tebing
itu selalu bertambah seiring bertambahnya tahun
Seorang
perempuan berdiri di tepinya
Tatapanya
selalu kosong, hatinya sepi
Setiap
hari sebanyak dua puluh tiga kali menatap ke bawah
Dia
menyimpan rasa penasaran di balik gelapnya air
Matanya
selalu tertutup jika menikmati senja maupun terbitnya sang surya
Hujan
adalah tangisnya
Cahaya
adalah lampunya dan gelap malam adalah pelitanya
Kerap
kali dia ingin melompat ke bawah begitu rasa penasarannya timbul
Namun
setiap dia ingin mengakhiri langkahnya , kepalanya terangkat menatap pemandangan
di hadapannya
Dari
atas tebing terlihat sebuah kota tempat tinggal sebelumnya
Dia
akan menatap kota itu kemudian menatap ke bawah
Setelahnya
dia akan menatap langit di atas ubun-ubunnya
Kakinya
perlahan akan mundur
Gadis
itu akan duduk kembali di tepi tebing
Menanti
hari yang tepat untuk gelapnya air di bawah.
0 komentar